Note a Book!: Vice Versa (Alanda Kariza)

Minggu, 05 Februari 2012

Vice Versa (Alanda Kariza)

Kumcer ini terdiri dari 18 cerita.

Cerita yang saya suka... sebenarnya banyak, karena unexpectedly Alanda Kariza mampu menyajikan tema dan topik yang berbeda di tiap ceritanya, dengan rangkaian kata yang manis dan matang. Saya suka kata-katanya. Bahasanya. Penyampaiannya.

* * *

Platonik. Kisah dua sahabat berbeda gender, yang suatu hari menimbulkan pertanyaan di benak sang perempuan: apakah mereka hanya sekedar sahabat? Lalu akan terus menjalani hubungan 'platonik' ini?

'98. Mengulang lagi tragedi tahun 1998. Kisah percintaan, persahabatan, dan juga perjuangan. Tekad kuat pemimpin. Kisah Radja yang 'gugur-dalam-perang' dalam demo tahun 1998. Bikin saya terenyuh. Semangatnya patut jadi teladan.

Drama. Cerita ini nggak panjang. Tidak banyak dialog pula. Tapi saya suka. Ending yang diberikan di luar dugaan. Dan menggantung. Tapi saya cukup puas.

Ada lagi satu kisah yang membuat saya terdiam lama setelah membacanya.

Tirai. Tokoh 'aku' yang menaruh rasa pada tetangganya, Molan. Tokoh 'aku' yang selalu mengabadikan potret Molan dalam benaknya, lewat jendela kamar mereka yang saling berhadapan. Tapi bukan itu masalahnya. Apa yang Molan alami di sekolah membuat miris. Betapa senioritas sungguh merajalela. Hal itu benar-benar mencerminkan potret SMA jaman sekarang, tak heran nyawa sering jadi taruhannya. Huff, sungguh miris menjadi tokoh 'aku'.

* * *

Itu tadi beberapa dari total 18 cerita yang ada. Dilihat dari jumlah halamannya (182 hlm), lebih sedikit dibanding dengan kumcer Satsuki Sensei, tapi ceritanya lebih banyak. Dan ternyata benar, cerita yang disajikan pendek-pendek.

Karena itu, nggak semuanya saya baca dengan baik. Ada yang cuma sekilas dan lewat gitu aja. Bagi saya, agak memusingkan kalau membaca cerita pendek yang terlampau pendek dan.... banyak.

Tapi ya... Saya menyukai gaya bahasa pengarang disini, bermakna, dalam, berisi, tapi nggak berat.